Rabu, 24 Februari 2016

naskah FILM PENDEK-untuk ANAK



BUKITENGKORAX
Scene 01.
Di perkemahan/Tengah hutan sawit – siang hari
Kakak Pembina, regu putri, regu putra

            Masing-masing Pimpru menyiapkan barisannya. Mereka akan melaksanakan kegiatan Survival. Saat diistirahatkan Kakak pembina masuk.
Kakak :  salam pramuka!
Pserta :  salam!
Kakak :  selamat siang adik-adik.
Pserta :  siang Kak.
Kakak : semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap semua?
Pserta :  siap!
Kakak : keberhasilan tergantung pada kerja team atau kekompakan kelompok, paham!?
Pserta :  paham.
Kakak : kalian tahu kah, seperti apa bukit tengkorak?
Semua : tahu kak!
Kakak : selamat jalan! Sampai bertemu kembali di Bukitengkorak sebelum petang datang!
            Masing-masing Pimpru menyiapkan regunya. Regu putri jalan terlebih dahulu, Regu putra menyusul kemudian.

Scene 02 – scene 03.
Di tengah hutan – siang hari
Regu putri – regu putra

Regu putri sibuk mencari jejak. – Regu putra sibuk mencari jejak.

Scene 04.
Di tengah hutan – siang hari
Regu putri

            Regu putri sedang duduk-duduk, beristirahat sambil membuka bekal.
Dina    : perasaan sudah lama kita istirahat, regu putra kok belum kelihatan?
Tina    : jelas tersesat itu regu putra.
Tiwi    : jangan-jangan kita sendiri yang tersesat.
            Semua berdiri serempak. Mulai tegang.
Pimru : santai, jangan terlalu tegang! Kita buka kembali peta! Nah, benarkan… ini nanti kita lurus sekitar 50 meter ada tanda. Ayo brangkat!
            Setelah 50 M, mereka menemukan tanda. Semua saling memandang, kemudian tos!

Scene 05.
Di tengah hutan – siang hari
Regu putra

            Regu putra berjalan menyusuri hutan sambil bernyanyi. Tiba-tiba sampai di tepian bukit tengkorak. Semua kaget.
Doyok : yang bener aja, masa cepat sekali nyampe. Ga salah ni?
Jaka    : jangan sok kamu, nyasar baru tahu rasa.
Raka   : oiya, mestinya regu putri dah nyampe dulu…
Jaka    : perasaan kita pun tidak menyalipnya…
Dodo   : jangan-jangan regu putri tersesat!
Doyok : bagaimana ini Bos?
Dodo   : kita lanjutkan perjalanan menuju bukit, atau kita cari regu putri?
Doyok : lanjut, lalu kita lapor sama kakak Pembina?
Pimru : bagaimana kalau sebagian lanjut, sebagian mencari regu putri.
Raka   : saya ikut yang cari regu putri!
Pimru : baiklah, Dodo, Doyok, Jaka, lanjut. Smentara saya sama Raka nyari regu putri.
            Kemudian mereka berpisah.

Scene 06.
Di tengah hutan – sore hari
Regu putri

            Disaat mreka sedang istirahat, menunggu Rika yang sedang pipis.
Dina    : kok lama sekali sih, Rika!?
Tiwi    : keburu sore nih!
Tina    : sabar sedikit knapa sih?
Dina    : ni lebih darai sabar, Tina. Masa pipis lebih dari seperempat jam!
Pimru : ya sudah, Dina dan Tiwi nyusul. Barang kali ada sesuatu!
Dina dan Tiwi : ga ah, males!
Tina    : nah, sudah mulai tidak kompak ni…
Pimru : kalau begitu kalian tunggu saja disini, saya yang nengok Rika!
Tina    : aku ikut.
Kemudian Pimru dan Tina mencari Rika. Tiwi dan Dina tidak sabar, akhirnya mereka berdua sepakat melanjutkan perjalan dengan membawa peta.

Scene 07.
Di tengah hutan – siang hari
Pimru, Tina, Rika.

            Pimru dan Tina mencaari dan memanggil Rika beberapa kali. Akhirnya mereka mengetahui Rika sedang mengintai sesuatu.
Tina    : hai Rika, sedang apa kamu?
Rika    : mengintai anak kelinci.
Tina    : tugas kita tidak mencari anak kelinci, tahu!
Pimru : kasihan tuh, Dina sama Tiwi. Sudah mulai sewot…
            Akhirnya Rika berdiri dan mengikuti mereka.

Scene 08.
Di tengah hutan – siang hari
Pimru, Tina, Rika.

            Ditempat semula, waktu mereka menunggu Rika. Dina dan Tiwi sudah hilang. Mereka bertiga panik.
Rika    : bagaimana ini, smentara peta mereka yang bawa?
Tina    : gara-gara kamu sih, Rik. Semua jadi kacau. Egois!
Pimru : sudah-sudah, bukan penyelesaian itu namanya.
R & T : lalu?
Pimru : saya kan masih bawa kompas. Kita terpaksa jalan pintas. Mari kita berdoa…
            Kemudian mereka Tos! Dan melanjutkan perjalanan berdasar kompas.

Scene 09.
Di tengah hutan – siang hari
Dina dan Tiwi

            Mereka tersesat. Saling menyalahkan. Suara burung malam, menambah suasana mencekam. Ketakutan Dina dan Tiwi semakin menjadi. Dina nangis, tak lama kemudian Tiwi. Mereka berdua memanggil nama teman-temannya. Sesekali memanggil orang tuanya, kakak Pembina, walikelasnya, kepala sekolahnya.

Scene 10.
Di tengah hutan – Sore hari
Pimra, Pimpri, Tina, Rika dan Raka.

            Mereka berjalan menyusuri semak-semak. Sesaat terdengar suara mencurigakan. Mereka berhenti mencaari sumber suara. Mereka melihat semak-semak bergerak-gerak. Mereka jongkok, mengendap. Pimru curiga, dia meneriakkan sandi. ternyata ada jawaban, berarti temannya. Mereka menghampiri.
Pimra  : Dina, Tiwi mana?
Pimri   : mereka melarikan diri, membawa peta.
T & R : dan petaaka.
Raka   : sudah-sudah, lalu kita bagaimana?
Pimra  : kita cari!
Pimri   : dan kita jangan sampai berpisah!
Semua : hm.. hm..
Pimri   : ada apa sih?!
Semua : addd…da aja!
            Sesaat kemudian Kakak Pembina, Dodo, Doyok, dan Jaka datang.
Kakak : kok kalian semua ada disini, mana Dina dan Tiwi?
Semua : itulah kak…
Kakak : ayo kita cari, sebelum datang petang. Regu putri bersama saya, yang putra bersama Pimrunya!
Putra  : siap, Kak!

Scene 11.

Di tengah hutan – Sore hari
Dina dan Tiwi
           
Dengan terseok-seok, Dina dan Tiwi berajalan menysusuri hutan. Mereka kaget ada suara Orang Tua (OT), yang kemudian muncul dari balik pohon, membelakangi mereka, deangan rambut putih terurai sepinggang.
OT      : selamat datang di bukit tengkorak cucu-cucuku. Mari aku tunjukkan tempatnya!
            OT tersebut berjalan dengan meniup seruling “manju Tak Gentar.” Dina dan Tiwi mengikuti dibelakangnya.

Scene 12.
Di tengah hutan – Sore hari
Dina dan Tiwi

            OT berhenti, masih membelakangi. Menunjuk bukit.
OT      : nah disini tempatnya. Didepanmu adalah bukit… dan ini tengkoraknya! (menunjukkan tengkorak. Dian dan Tiwi kaget. Mereka saling memandang).
Dina & Tiwi :   bukankah itu tengkorak yang ada di lab sekolah kita…?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar