Rabu, 24 Februari 2016

naskah FILM PENDEK-untuk ANAK-Pohon Kesepian



POHON KESEPIAN
Scene 01.
Di halaman sekolah – siang hari
Sawitra, teman-teman dekatnya, anak-anak pulang sekolah

            Suara lonceng 3X, tanda sekolah usai. Anak-anak berhamburan keluar dari kelas, melintas di halaman. Beberapa saat, tampak Sawitra berjalan bersama teman-teman dekatnya.

Scene 02.
Di luar pagar sekolah – siang hari
Sawitra dan teman-teman dekatnya

            Sawitra bersama teman-teman dekatnya, keluar dari pagar. Berhenti sejenak di depan pagar. 2 teman dekatnya melambaikan tangan, berjalan kearah kiri. Sawitra bersama 2 teman dekatnya yang lain, berjalan kearah kanan.

Scene 03.
Di persimpangan jalan loging, di tengah sawitan – siang hari
Sawitra, 2 teman dekatnya.

            Sawitra bersama 2 teman dekatnya, berjalan menyusuri jalan loging. Di persimpangan mereka berhenti, saling Tos! 2 teman dekatnya berjalan lurus, Sawitra belok kiri sendirian, melambaikan tangan.

Scene 04.
Di tengah sawitan – siang hari
Sawitra, Alfin, Solikin

            Sawitra berjalan sendirian di tengah sawitan. Tak berapa lama terdengar suara aneh. Dia berhenti sejenak, tengok kanan-kiri…

Sawitra: (dalam batin) ah, itu pasti suara Alfin. Pura-pura takut sajalah…

Kemudian Sawitra berlari. Tak berapa lama dari balik pohon sawit, keluar seorang anak bertubuh besar, salah satu teman dekat Sawitra, yang berpisah di depan pagar sekolah.

Alfin   : haha… haha… dasar penakut. Haha… haha… Sawitra tunggu…
           
Alfin berlari menyusul Sawitra, Disusul kemudian teman satunya lagi (Solikin) yang bertubuh kecil, yang sejak tadi bersembunyi.

Scene 05.
Di dalam rumah – siang hari
Ibu, Sawitra

Rumah Bapak Sawitra, tampak tua, termakan usia. Dinding kayu. Di dalam rumah tampak seonggok kelapa sawit. Di ruangan tengah ada meja kursi sederhana, terbuat dari kayu. Sawitra masuk (pulang dari sekolah). Terdengar suara dari dalam kamar.
Ibu      : sudah pulang, Nak? (kemudian keluar dari kamar, menuju ruang tengah)
Sawitra: emak tidak kerja?
Ibu      : bapakmu terserang demam, ketika kamu berangkat sekolah.
Sawitra: Bapak sakit?
Ibu      : bapakmu pesan, setelah makan siang, kamu mencari rumput, untuk makan sapi kita.

Scene 06.
Di tengah hutan – siang hari
Sawitra dan Pohon

Sawitra memotong dahan dan rumput. Setelah cukup, dia menjinjing kerajangnya. sawitra bejalan, sambil membawa sabit dan keranjang. Sesampainya di pohon yang besar, terdengar suara menangis.
Sawitra: hai, siapa kau? Alfinkah?
Pohon : aku. Aku adalah pohon yang kesepian…
Sawitra: pohon? Kamu bisa bicara?
Pohon : aku adalah pohon yang kesepian…
Sawitra: kenapa kamu menangis?
Pohon: karena teman-temanku sudah ditebang oleh teman-teman Bapakmu.
Sawitra: termasuk bapak saya?
Pohon : ya! Kemudian hutan ini ditanami sawit. Sehingga saya tidak punya teman.

Scene 07.
Di halaman sekolah – siang hari
Sawitra dan teman-teman dekatnya

            Di bawah pohon rindang, mereka bergerombol, tampak serius.
Sawitra: demikian ceritanya teman-teman.
Agus   : bukankah sawit juga bermafaat bagi kita semua?
Budi    : bukan manfaatnya yang dimaksud!
Agus   : lalu?
Alfin   : pohon itu kesepian!
Agil     : saya jadi bingung…
Likin   : saya punya ide…
Semua : apa itu?
Likin   : tanyakan Sawitra…
Semua : huhu…
Sawitra: begini teman-teman. Bagaimana kalau kita adakan gerakan menanam!

Scene 08.
Di tengah hutan – siang hari
Sawitra, teman-teman lainnya

            Disekitar pohon kesepian, Sawitra bersama teman-temannya menanam pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar