Thole dan Ikan Emas
Scene 01.
Di Jalan Raya –
siang hari
Thole
pulang sekolah
Hiruk-pikuk
kendaraan bermotor di jalan raya. Thole bersepeda, menyusuri tepian jalan.
Scene 02.
Di Jalan,
tepian bantaran sungai – siang ahri
Thole pulang
sekolah
Thole bersepeda
menyusuri jalan, tepian/bantaran sungai. Ia berhenti sejenak (masih di atas sepedanya), melihat-lihat air
di sungai. Dia tersenyum. Kemudian mengayunkan pedal. Melajukan sepedanya.
Scene 03.
di jalan masuk
kampong – siang hari
Thole pulang
sekolah
Thole bersepeda,
menyusuri jalan kampungya. Kadang dia mengusap keringat diwajahnya, dengan
tangan.
Scene 04.
Di pekarangan
rumah – saing hari
thole
thole masuk
pekarangan. Menaruh sepedanya begitu saja. Dia masuk rumah.
Scene 05.
Di dalam rumah
– siang hari.
Thole
Thole melepas tas,
baju, sepatu. Menaruh tas, sepatu, baju. Ganti kaos.
Scene 06.
Di halaman –
siang hari
Thole, anak-anak
bermain.
Sekerumunan anak-anak putri sedang bermain. 2 anak putra
mengganggu. Anak-anak putri marah. 2 anak putra sambil tertawa, meninggalkan
anak-anak putri. Anak-anak putri melanjutkan bermainnya.
Scene 07.
Di halaman –
siang hari
Thole dan
anak-anak putra.
Thole dan 1 temannya
duduk. Memandang teman-teman putri bermain. Beberapa saat kemudian teman putra
yang lain berdatangan.
Anak 1: teman-teman,
yo bermain, yo!
Anak 2: bermain apa.
Anak 3: sepak bola
bagaimana?
Anak 4: bosan saya. Bermain yang lain saja.
Thole : teman-teman,
bagaimana kalau kita mancing? Tadi pulang sekolah saya melihat0lihat air di
sungai. Kelihatannya ikannya banyak
Semua: ok, setuju.
Kemudian mereka bubaran.
Scene 08.
Di jalan
kampong – siang hari
Thole dan
teman-temannya
Thole dan
teman-temannya bersepeda, sambil membawa pancing.
Scene 09.
Di bantaran
sungai – saing hari
Thole dan teman-temannya
Thole bersepeda
bersama teman-temannya sampai di bantaran sungai. Mereka menyandarkan
sepedanya, kemudian berjalan ketepi sungai peersiapan mincing, sampai pada
adegan mancing. Beberapa kali mereka mengayunkan pancing dan mengangkatnya, 1
ekor ikanpun tidak ada yang nyangkut.
Anak 1: thole, disini sepi ikannya
Anak 2: pindah saja yuk!
Beberapa teman yang
lain terpengaruh. Mereka menyabet-nyabetkan kailnya ke sungai. Tetapi Thole
tetap tenang saja. Semua pada melihat Thole, kemudian mendekat. Tak lama
kemudian kail Thole diangkat. Ternyata kail Thole tersangkut ikan emas.
Scene 10.
Di tepi sungai
– siang hari
Thole dan
teman-temannya
Setelah melihat Thole
mendapat ikan, teman-temannya berebut melempar umpan disekitar tempat Thole
mendapatkan ikan. Beberapa saat kemudian mereka mendengar suara tangis. Thole
dan teman-temannya, bertanya-tanya dan mencari sumber suara tangis.
Suara: huhu…
huhu…huhu…
Thole: siapa kamu?
Suara: huhu… huhu…
huhu…
Thole: siapa kamu?
Kenapa kamu menangis?
Suara: aku… huhu… aku
ikan emas yang kamu pancing.
Semua: ikan emas?
Scene 11.
Di bantaran
sungai – siang hari
Thole dan
teman-temannya
Ikan emas di kaleng
bekas roti. Thole dan teman-temannya mendekat.
Thole : ikan emas, kenapa kamu menangis?
Semua: iya ikan emas, kenapa kamu menangis?
Suara : aku kesepian, tidak punya teman, tidak
seperti kalian…
Anak 6: memangnya
teman-temanmu pada kemana?
Suara : teman-temanku pada mati semua…
Anak 7: karena apa?
Sakit ya?
Suara :
tidak! Teman-temanku mati karena perbuatan manusia… teman-temanku ada
yang mati karena diapotas, disetrum, dan lain-lain.
Semua: apakah mereka
orang tua kami?
Suara : aku
tidak tahu, apakah mereka orang tua kalian atau bukan. Mereka manusia-manusia
jahat! Jahat! Jahaaaat! Huhu… huhu… huhu…
Scene 12.
Di gardu
kampong – siang hari
Thole dan
teman-temannya
Mereka duduk
bergerombol. Di tengah kerumunan mereka, adalah kaleng bekas roti, berisi ikan
emas. Mereka membicarakan nasib ikan emas.
Thole : saya akan mengembalikan ikan emas ini ke sungai.
Anak 8: eman-eman
kalo dikembalikan Thole!
Anak 9: kasihan dia,
kalo di sungai, kesepian. Tidak punya teman.
Semua: iya, disini
kita semua temannya…
Anak 6: dia kan
hidupnya di air, sedang kita di darat.
Anak 7: bagaimana
kalo ikan emas itu dikembalikan, lalu kita temani?
Semua: maksudnya,
siang malam kita nemani di sungai, gitu!?
Anak 7: bukan begitu maksud saya…
Thole :
sudah, sudah sudah! Saya punya ide. Bagaimana kalau kita kembalikan,
kemudian kita tabur benih ikan untuk teman ikan emas di sungai?
Semua: (saling
memandang) setuju!
Scene 13.
Di tepi sungai
– siang hari
Thole dan
teman-temannya
Tjole dan
teman-temannya, berdiri berjajar di tepi sungai. Thole membawa kaleng bekas
roti isi ikan emas. Teman-temannya membawa aneka tempat, berisi aneka benih
ikan. Pertama kali Thole melepas ikan emas, kemudian disusul teman-temannya
menabur benih ikan yang mereka bawa.
Thole : selamat jalan ikan emas…
Semua: sekarang kamu
tidak kesepian lagi!
Suara : terimakasih Thole. Terimakasih teman-teman.
Scene 14.
Di bantaran
sungai – siang hari
Thole
Seperti scene 01, dan
scene 02. Thole tersenyum
melihat jauh kedepan.
S-E-L-E-S-A-I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar